Senin, 30 Maret 2020

Renungan Ibadah Keluarga Ke VIII



RENUNGAN IBADAH KELUARGA
GMIST JEMAAT ULU
Bacaan : I Samuel 30:1- 6
--------------------------------------------------------------------------
    
Pendudukan terhadap suatu daerah pasti akan berdampak kurang baik terhadap tatanan kehidupan sosial. Peristiwa naas terjadi di tanah Negeb dan di kota Ziklag. Bangsa Amalek menyerbu kota itu. Mereka menawan kaum perempuan dari yang muda sampai yang tua dan juga anak-anak mereka. Yang ditawan itu termasuk kedua isteri Daud dan isteri dari kaum laki-laki yang menjadi pengikut daud. Tidak ada yang dibunuh oleh orang Amalek. Mereka membumihanguskan kota Ziklag.
     Masih bersyukur kalau tidak ada korban jiwa. Sekalipun demikian akan menjadi sebuah pergumulan kalau isteri dan anak harus ditawan. Pasti ketidaktenangan akan menghantui seorang suami (dan juga ayah), memikirkan bagaimana keadaan mereka dalam penawanan. Bukan tidak mungkin mereka akan diperlakukan dengan tidak manusiawi. Peristiwa ini membuat Daud dan seluruh rakyatnya menangis.Dalam situasi yang demikian, anehnya bila Daud yang disalahkan. Pada Ayat 6a dikatakan: “Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan.”
     Kita bisa membayangkan bagaimana suasana hati Daud. Ibarat pepatah: “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Kota Ziklag telah diduduki dan dibakar, isteri dan anak-anak ditawan, kemudian Ia yang disalahkan dan hendak dilempari dengan batu. Tetapi, Daud adalah seorang yang percaya akan Tuhan. Dengan apa yang harus terjadi padanya, ia diuji, bagaimana kesetiannya kepada Tuhan. Dalam ayat 6b dikatakan: “Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”
Satu hal yang kita pelajari dari pengalaman hidup seorang Daud adalah sekalipun dalam situasi terjepit maka kita diingatkan agar jangan sampai melepaskan keyakinan kita pada Tuhan.
Malahan semakin mendorong kita untuk sungguh-sungguh mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat kehidupan yang sanggup menguatkan kita menghadapi sebuah pergumulan. Dia sendiri meluputkan dan melepaskan bahkan memberi kelegaan kepada kita. Amin (HLZ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar