Rabu, 15 April 2020

Liturgi dan Renungan Syukur Perjamuan Kudus



TATA IBADAH  DAN RENUNGAN 
SYUKUR PERJAMUAN KUDUS
GMIST JEMAAT ULU
Kamis, 16 April 2020
----------------------------------------------------------

KETERANGAN:
-           Ibadah di laksanakan pada Kamis, 16 April 2020, Pukul 19.00 Wita.
-      Pelaksana ibadah adalah Anggota Sidi Jemaat dalam Setiap Keluarga yang ambil bagian dalam  Perjamuan Kudus.
-           Nyanyian dalam Tata Ibadah ini dapat disesuaikan.

PANGGILAN BERIBADAH :                                                           Jemaat berdiri
Khadim :       Dalam keadaan kita sebagai manusia ciptaan-Nya terajak bagi kita untuk tunduk diri dalam pengakuan akan kemahakuasaan Allah dalam hidup manusia ciptaan-Nya. Angkatlah pujian dan bernyanyilah bersama semua orang percaya.

Menyanyi:  “MULIA-MULIA NAMA-NYA”
MULIA, MULIA NAMANYA, BAGI YESUS KEMULIAAN PUJI SEMBAH
MULIA, KEKUASAANNYA MEMB’RI BERKAT BAGI JEMAAT, BERSYUKURLAH
REFF :   PUJILAH TINGGIKANLAH RAJAMU YESUS.
DIALAH SELAMANYA SANG RAJA BENAR!
MULIA, MULIA NAMANYA, SANG PENEBUS, MAHA KUDUS, MAHA BESAR

TAHBISAN :
Khadim :       Ibadah syukur terlaksananya Perjamuan Asa Yang Kudus, Tertahbislah dalam Pertolongan Tritunggal Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin
                                                                                       Jemaat duduk

Nyanyian Bersama:  KAMI NAIKAN SYUKUR PADA-MU”
KAMI NAIKAN SYUKUR PADAMU, KAMI NAIKAN SYUKUR PADAMU
SYUKURKAN KASIHMU YANG MULIA, KAMI NAIKAN SYUKUR PADAMU

PUJI-PUJIAN BERBALASAN :      Menurut Mazmur 145 : 1 - 10
(membaca secara berbalas-balasan)

Menyanyi: “BESARKAN NAMA TUHAN”

BESARKAN NAMA TUHAN PUJILAH DIA, KEMURAHANNYA BESAR TIADA TERBILANG
AKU TAK DAPAT BALAS BETAPA BESAR KASIHNYA, OH… BESARKANLAH NAMANYA
Reff      :           TUHAN YANG AJAIB, TUHAN YANG KUASA
TUHAN YANG MENOLONG HIDUPKU
TUHAN YANG AJAIB, TUHAN YANG KUASA
JIWAKU DITEBUS OLEHNYA

PEMBERITAAN FIRMAN :
Khadim :       Tuhan Firman-MU hendak kami baca dengar dan renungkan turunlah atas kami Roh-Mu yang Kudus agar kami di mampukan untuk memahami Firman-Mu dan  dimampukan untuk melakukannya, kepada-Mu ya Yesus kami Berdoa. Amin.
Khadim :       Membaca Matius 28 : 1 - 10.

KHOTBAH :
MALUNSEMAHE… SALAM DAMAI SEJAHTRA DALAM TUHAN YESUS…
Hidup dalam bayang-bayang ketakutan, kecemasan, dan kekuatiran tentunya adalah bagian utuh dari kehidupan setiap manusia berdosa. Dan pastinya setiap orang akan terus berusaha untuk keluar dari zona yang tidak nyaman itu, berjuang untuk dapat menikmati kembali hidup dalam ketenangan.
Berita Paskah yang kita rayakan, adalah momentum iman yang semestinya dirayakan dengan sukacita. Mengapa? Sebab, berita Paskah adalah bukti kemenangan kuasa Yesus terhadap kuasa dosa, maut dan kematian. Dengan berita Paskah, iman kita kepada Tuhan Yesus tidaklah menjadi sia-sia. Kita percaya bahwa Yesus, Tuhan kita adalah berkuasa atas kehidupan dan kematian. Dan ini menjadi berita sukacita bagi kita orang-orang percaya, bahwa kita miliki Tuhan yang berkuasa, dan yang selalu mau untuk menolong kita ditengah berbagai ancaman yang membuat kita takut dan cemas.
Orang-orang yang mengasihi Yesus saat itu, termasuk para perempuan yang hebat seperti Ibu Maria Magdalena dan beberapa perempuan yang lain. yang juga turut menyaksikan peristiwa kebangkitan Tuhan dari kematianNya. Meskipun di dalam ketakutan yang amat sangat ketika mereka tidak menjumpai Yesus di kubur itu.
Dan kubur kosong itu adalah bukti nyata bahwa Yesus telah bangkit. Dan peristiwa kubur kosong adalah sebuah kebenaran. Kebangkitan Yesus merupakan bukti nyata dari kekalahan kuasa maut dan tersedia ada jaminan akan keselamatan. Oleh karena itu, peristiwa Paskah perlu dirayakan dengan sukacita. Sebab di dalam Yesus Tuhan kita ada pengharapan bahwa apapun gumul kita, dan apapun ketakutan kita atas hidup yang dialami di dunia ini, kita percaya bahwa di dalam Yesus, kita beroleh pengharapan sebab Tuhan sanggup menolong dan menyelamatkan kita.
“Janganlah kamu takut” ada 2 x kalimat ini disampaikan kepada para perempuan yang menyaksikan kebangkitan Tuhan Yesus saat itu. Ini menunjukan, apapun ketakutan pada diri manusia. Tuhan sanggup menolong dan bertindak untuk menyelamatkan kita.
Ditengah ketakutan kita akan wabah penyakit Virus Corona ini, marilah kita terus berserah pada Tuhan, mohonkan perlindungan dan keselamatan pada Tuhan. Hanya pada Tuhan Yesus pengharapan, akan keselamatan bagi kita.
Firman Tuhan bagi kita : “Janganlah kamu takut” akan memotivasi setiap pribadi kita, untuk selalu datang berserah kepada Tuhan. Dan kita percaya,, jika Tuhan telah memperkenankan kita untuk dapat merayakan Perjamuan Kudus pada hari jumat yang lalu, maka dalam iman kepada Tuhan Yesus kita tatap kedepan, hidup yang akan terus kita jalani, bahwa pertolongan Tuhan akan selalu nyata bagi kita.
Tuhan menolong dan menguatkan kita selalu. Amin

MEMBERI DENGAN SUKACITA :
Khadim :       Jemaat yang di kasihi Tuhan, jika tangan kananmu memberi maka    jangan diketahui oleh tangan kirimu. Berilah dengan hati yang penuh sukacita maka ada Berkat yang melimpah di tambahkan kepadamu.

Jemaat menyanyi: BAGI TUHAN HUA
                   BAGI TUHAN HUA PATUT KITA,
PERSEMBAHKAN HORMAT SYUKUR MELIMPAH,
KAR’NA MURAHNYA PUN NYATALAH JUA
BAGI KITA SEMUA
PUJILAH HUA, PUJILAH HUA
PUJILAH AKAN HUA SENTIASA
BESARKAN NAMANYA MAKHLUK SEMUA
KAR’NA MURAHNYA JUA

DOA SYUKUR :
Khadim :       Terpuji Engkau Allah didalam Yesus Kristus, kami naikkan syukur karena kasih setiaMu tak bertepi batas, dinyatakan didalam Yesus Kristus. Kami bersyukur atas kasihMu yang terus menuntut, memelihara kami sampai saat ini. Sebagai persekutuan umatMu. Kami bersyukur sebab Engkau masih boleh melayakan kami, selaku sidi jemaat untuk merayakan perjamuan kudus, kami percaya semua karena kasihMu bagi kami. Kuatkan kami untuk terus berpegang teguh pada janji keselamatan, walau berada dalam ketakutan ditengah pandemi virus covid-19. Berkati gereja dan hamba-hamba pelayanMu di lingkup GMIST Jemaat Ulu. Bersama seluruh warga jemaat, kiranya terus diberkati oleh Tuhan. Diberkati pula pemerintah kami, dan semua tenaga medis yang sementara berjuang untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Terimakasih Tuhan, kami boleh memberi persembahan, berkati persembahan kami saat ini dan berkati para pelayan sebagai pengelola persembahan, diberi berkat yang melimpah dalam hidup mereka. Terima kasih Tuhan untuk waktu yang Engkau beri bagi kami. Ini kami yang datang mengucap Syukur, didalam nama Tuhan Yesus yang mengajar kami berdoa bersama… bapa kami di sorga………. Amin.

AKHIR SEMBAH :                                                             Jemaat berdiri
Menyanyi: PEGANGLAH TANGAN-KU ROH KUDUS
PEGANGLAH TANGANKU ROH KUDUS SETIAP HARI
KU TAK DAPAT JALAN SENDIRI TANPA ROHMU
BAWALAH DIRIKU KEPADA JALAN KEBENARAN
AGAR KU TIDAK TERSESAT MENGIKUTI JALANMU
Reff :      KUDUS, KUDUS TUHAN, KUDUS NAMAMU
              KU BRI SYUKUR DALAM SIMPHONI INDAH
              AJAIB, AJAIB TUHAN, AJAIB NAMAMU
              NAMA YANG B’RI MENANG YESUS NAMANYA

BERKAT :
Khadim :    Maka Damai Sejahtera dari Allah Bapa Putra dan Roh Kudus kiranya Memberkati, melindungi kamu sekalian bersama keluarga, dari sekarang sampai selama-lamanya Amin.                             Jemaat duduk.



*****  SAAT TEDUH  *****

Sabtu, 04 April 2020

Renungan Minggu Sengsara VII




RENUNGAN IBADAH MINGGU
PENGHAYATAN MINGGU SENGSARA KE VII
Pembacaan Alkitab: Matius 27:27-31
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JANGAN BERIMAN BUTA

Sebuah kain kafan di kota Turin Italia menggambarkan sesosok tubuh yang mati teraniaya. Ratusan luka terekam jelas di atas tubuhnya. Luka cambukan, luka bekas paku, luka lebam pukulan, tikaman di lambung dan luka koyak di kepalanya. Banyak orang yang menganggap bahwa itu adalah kain kafan yang dipakai untuk membungkus tubuh Yesus setelah ia diturunkan dari salib. Bagi kita, tak perlu bukti kain kafan itu untuk percaya bahwa Yesus sudah teraniaya sampai mati. Kita mengimani bahwa Ia benar-benar menderita dan tersalib.
Alkitab khususnya Injil Matius yang menjadi pembacaan kita hari ini, mencatat bahwa bukan hanya penderitaan fisik yang Ia alami, tetapi juga ia harus direndahkan secara mental. Ia diolok-olok oleh para prajurit Romawi. Jika ditanyakan apakah Ia sanggup membela diriNya? Tentu saja bisa! Lalu mengapa Ia diam saja? Karena ia tahu hanya dengan menerima semua siksaan itu, hanya dengan menerima semua hinaan itu, ia dapat menanggung kutuk dosa yang akan ditimpakan kepada kita. Ia harus bersedia “kalah” agar kita dimenangkan. Yesus bersedia menderita agar manusia diselamatkan. Di tengah kondisi dunia yang diancam virus Corona (Covid 19), kita sebagai gerejaNya diperhadapkan pada tantangan Iman yang belum pernah dialami sebelumnya. Melalui bagian Alkitab ini kita belajar betapa sayangnya Allah kepada kita (baca Yohanes 3:16). lalu apakah itu membuat kita kebal (imun) terhadap penyebaran virus itu? Jangan beriman buta!
Menghadapi fenomena virus Corona dengan iman buta sama halnya dengan mengendarai mobil atau motor sambil menutup mata, dan yakin akan selamat. Yang penting yakin saja. Sebagai orang yang mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tentu kita percaya pada Kuasa Alla yang Maha Dahsyat. Tetapi bukan berarti kita tidak boleh waspada. Langkah-langka preventif dan kuratif perlu dilakukan. Mengajak sesama untuk menerapkan pola hidup sehat, menghimbau untuk meminimalisir penularan virus, menahan diri untuk tidak untuk bepergian ke daerah-daerah yang tingkat penularannya tinggi kecuali sangat mendesak, mempraktekkan pembatasan sosial dan upaya-upaya lainnya. Itu bukan karena tidak beriman, tetapi kustru karena beriman.
Yesus bersedia menderita bagi kita, dihina sedemikian rupa bukan agar kita bisa mati konyol. Mintalah selalu hikmat dari Tuhan dalam menghadapi situasi sulit ini. Ingatlah bahwa Kristus tidak pernah berhenti mengasihimu. Amin

Tata Ibadah Minggu Sengsara Ke VII




TATA IBADAH MINGGU SENGSARA VII
(PERIBADATAN KELUARGA)
GMIST JEMAAT ULU
==========================================



PANGGILAN BERIBADAH (Berdiri)
Ayah/Ibu    :           Berdirilah, masuk hadirat Tuhan dengan keyakinan bahwa, Tuhan juga                                                hadir di tengah-tengah persekutuan ini. Dia tidak dibatasi oleh ancaman                                               penyakit menular atau rongrongan musuh. Ia adalah Tuhan yang datang
                                  menjumpai kita.
Menyanyi NKB 3:1 ‘Terpujilah Allah”
Terpujilah Allah, hikmatNya besar begitu kasihNya tuk dunia cemar,            
sehingga dib’rilah PutraNya Kudus mengangkat manusia serta menebus
Ref:   Pujilah, pujilah buatlah dunia bergemar, bergemar
Mendengar suaraNya
Dapatkanlah Allah demi PutraNya
B’ri puji padaNya sebab hikmatNya

DOA BUKA :
P                    :        KepadaMu Ya Tuhan, Allah Yang Maha Hadir, kami sujud menyembah. 
                                Dalam kesenyapan kami datang bersimpuh. Berkenanlah Engkau bagi                                                   persekutuan keluarga ini. Amin                                                    (Duduk)

NYANYIAN BERSAMA :
Menyanyi NKB 15:1,2 “Hidup Yang Penuh Berbeban”
Hidup yang penuh berbeban dan terasa berat
Ringan semua di Kalvari karena Yesus dekat.
Ref:             Ringan semua di Kalvari, Kalvari, Kalvari
     Ringan semua di Kalvari karena Yesus dekat
Segenap kekuatiranmu s’rahkan kepadaNya
Ringan semua di Kalvari, karena Yesus dekat

KEYAKINAN IMAN DI TENGAH ANCAMAN 
(Menurut Mazmur 62:6-9 Terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini LAI)
P   :           Dengan tenang jiwaku menantikan Allah, dari Dia saja keselamatanku
J    :           HANYA DIA YANG MELINDUNGI DAN MENYELAMATKAN AKU; IA PEMBELAKU,                           AKU TAK AKAN GOYAH.
P   :           Dialah Allah yang memberi aku keselamatan dan kehormatan, Dialah pelindungku                           dan pembelaku yang kuat.
P+J :        HAI BANGSAKU, BERHARAPLAH KEPADA ALLAH SETIAP WAKTU;                                                          CURAHKANLAH ISI HATIMU KEPADANYA, SEBAB DIALAH TEMPAT KITA                                              BERLINDUNG

RESPON JEMAAT : Menyanyi NKB 201:1”Di Jalan Hidupku”
Di hidupku ku ada sobat yang setia, yang s’nantiasa berjalan sertaku
Masa gelap dibuatNya terang ceria, itulah Yesus, Jurus’lamatku
Ref      :   Ku tak cemas ‘kan jalan yang naik turun
lewat lembah dan gunung yang terjal
Sebab Tuhan berjalanlah di sampingku
Memimpinku ke Neg’ri yang kekal

SENGSARA KITA SENGSARA YESUS :
P          :           Marilah menapak tilas sengsara Tuhan Yesus ketika menanggung dosa kita. Dialah                           yang menanggung sengsara kita
(Salah seorang anggota keluarga membaca Markus 15 : 1 - 15)
Jemaat bersaat teduh

PELAYANAN FIRMAN :
Doa Pembacaan Alkitab diucapkan bersama:
YA TUHAN, BAPA YANG RAHMANI, BERIKANLAH KAMI HIKMAT AGAR KAMI MENGERTI MAKSUD TUHAN MELALUI FIRMANMU DI DALAM ALKITAB, AGAR KAMI DIMANTAPKAN UNTUK MELANGKAH DI DALAM IMAN DI TENGAH SITUASI DUNIA YANG MENCEKAM. AMIN

Pembacaan Alkitab : Matius 27:27-31
Renungan :

PELAYANAN PERSEMBAHAN :
Sementara Pundi atau wadah yang lain dijalankan, jemaat menyanyi
NKB 34:1 dst “Setiamu, Tuhanku, Tiada Bertara”

DOA BERSAMA (Diucapkan Bersama)
TERPUJILAH ENGKAU ALLAH KAMI DI DALAM YESUS KRISTUS, KAMI MENAIKKAN SYUKUR KARENA KASIH SETIAMU MENGATASI SEGALA-GALANYA. DI MINGGU SENGSARA KE TUJUH INI, KAMI BOLEH BERSEKUTU DALAM KELUARGA KAMI. SITUASI DUNIA YANG MENCEKAM INI, TIDAK MENGHENTIKAN KAMI UNTUK BERBAKTI KEPADAMU. KAMI DIKUATKAN LEWAT FIRMANMU DAN MAMPUKAN KAMI UNTUK MELAKUKANNYA. BERKATILAH KEHIDUPAN KAMI SERTA JAGAI HIDUP KAMI INI. SEBAB KAMI PERCAYA JIKA KAMI BERJALAN DI DALAM IMAN BERSAMA ENGKAU, KAMI AKAN MAMPU MENGHADAPI SEGALA GUMUL.
BERKATI GEREJA KAMI DAN SEMUA PELAYANMU YANG MELAYANI GEREJAMU
BERKATI PERSEMBAHAN KAMI INI, DAN AJAR KAMI UNTUK TETAP MENGUCAP SYUKUR WALAU DI TENGAH GUMUL HIDUP.
BERKATI PEMERINTAH KAMI SERTA UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN VIRUS CORONA, SERTA LINDUNGI SETIAP PETUGAS MEDIS YANG BERJIBAKU MELAWAN LAJUNYA PENYEBARAN VIRUS INI.
KUATKAN SETIAP ORANG YANG HARUS TERPAPAR VIRUS INI DAN AJAR KAMI UNTUK SELALU MENJAGA DIRI KAMI DAN DIRI ORANG-ORANG YANG KAMI KASIHI.
KAMI RINDU UNTUK BERSEKUTU DI RUMAHMU YANG KUDUS, TAPI KAMI TAU BAHWA UNTUK SEMENTARA WAKTU KAMI HARUS BERSEKUTU DI DALAM RUMAH KAMI MASING-MASING.
KAMI MENYEBARKAN KEHIDUPAN KAMI INI, KELUARGA KAMI, PERSEKUTUAN GEREJAMU KE DALAM KASIH SAYANGMU. DI DALAM NAMA TUHAN YESUS YANG SUDAH MENGAJAR KAMI BERDOA BERSAMA
(MENGUCAPKAN DOA BAPA KAMI)

PUJIAN PENUTUP (Berdiri)
Jemaat menyanyi NKB 195:1,2 “Kendati Hidup Tent’ram”
Kendati hidupku tentram dan senang, dan waktu derita penuh
Engkau mengajarku bersaksi tegas; S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku
Ref    :           S’lamatlah (s’lamatlah) jiwaku (jiwaku)
      S’lamatlah, S’lamatlah jiwaku
Kendatipun susah terus menekan dan iblis geram menyerbu
Tuhanku menilik anak-Nya tetap; S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku

BERKAT
P        : Mantapkan hatimu, berjalanlah dalam iman. Percayalah bahwa Kasih Allah Bapa,                              cinta sejati Tuhan Yesus Kristus, dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai                                langkahmu hari ini sampai selama-lamanya. Amin
J         : AMIN, AMIN, AMIN (dinyanyikan)


….…………….  Saat Teduh  ………………..